Senin, 17 Mei 2010

“MATAHARI DIATAS KIBLATKU….”


Subhanallah, kantor masih sepi, baru juga jam 6 pagi, pak bon pun baru siap siap mo nyapu ma cuci mobilnya kantor, he he… pagi pagi gini dah bisa bisanya nyampe t4 kerja, teladan?? Ga juga. Kebetulan habis nganter kakak ke bandara, take off jam 6.15 jadi harus pagi bener berangkatnya. Ngeliat kantor masih sepi, iseng iseng buka Facebook dan blog, ternyata dah lama juga ga ngupdate Blog ma FB dengan sesuatu yang bisa ngasi manfaat, ga tau nih tiba tiba aja pengen update Facebook dan “Blog yang dah lama dianggurin Sejak masih kuliah”….

Tiba tiba teringat sama bahan yang diminta nyariin kasubagku kemaren tentang ajaibnya tanggal 27-28 mei besok, kenapa? So simak yaa….

Melihat materi yang kemarin tak dapat, subhanalloh, berkali kali bibir ini mengucap tasbih atas kebesaran alloh dalam menciptakan sesuatu….betapa tidak, alloh menciptakan segala sesuatu itu tidak pernah tanpa maksud, dan keyakinan itu bertambah ketika kita semakin memahami arti dan manfaat atas keberadaan dari “hal” yang Dia ciptakan tersebut…(jujur bro, aq jadi malu sendiri ketika mengingat pujian yang terlalu tinggi atas makhluknya, dan hinaan yang berlebih atas kejelekan yang dimiliki suatu bentuk…he he… astaghfirullah…). Btw, Ngomong2 kita akan bicara apa sih?

Matahari, sebuah komponen penting tata surya kita ternyata masih menyimpan segudang manfaat atas kelebihan yang telah diberikan sekarang ini. Bukan hanya untuk mengeringkan baju de el el aja tapi lebih dari itu, matahari bisa juga berguna untuk mengecek kembali arah kiblat kita….at the right time, at the right placetiap orang bisa ngelakuin itu guys….tua, muda, kakek, nenek, nyak, babe, mo yang pake celana panjang atopun yang pake sarung, mo orang yang islamnya dah apal 40 juz…(emang ada???) ato yang baru iqra’ 4 nya as’ad humam, mo yang kitabnya baru jurumiyah, alnbangi rosa’il ato yang udah khatam kitab tebelnya al ghazali….mo yang baju gamis dan jilbabnya selutut atopun bahkan yang roknya masih selutut (^_^v)……semua bisa…!!!

Kita mulai dari mengenal posisi matahari, Kita mengenal matahari bergerak secara semua dari Timur ke Barat setiap hari, dan juga dari Utara ke Selatan atau sebaliknya dalam kurun waktu setahun. Naah…..Para ahli astronomi telah menghitung perputaran bumi dan telah memastikan bahwa semua tempat di muka bumi yang berada di antara 22,5 derajat lintang Utara dan 22,5 lintang Selatan (ada yang menyebutkan antara 23,5 derajat) pasti akan dilewati oleh matahari, dua kali setahun, TEPAT DIATASNYA. Meski hanya dalam bilangan menit saja. Remember guys, hanya 2x dalam setaun matahari melewati tepat diatas titik suatu tempat. Tepat jan tepat tenan…meski hanya hitungan menit….. (tu sebagai akibat bumi muter kaya gangsing...). ok, next...

Matahari di Atas Makkah

Kota Makkah pun mengalami saat-saat di mana matahari akan tepat berada di atasnya, dua kali dalam setahun. Yaitu pada tanggal 26 sampai 30 Mei untuk yang pertama dan tanggal 14 s/d 18 Juli untuk yang kedua. Kejadian ini akan tetap terus berlangsung tiap tahun sepanjang masa untuk tanggal-tanggal yang sama.

Bila pada detik-detik matahari sedang berada tepat di atas kota Makkah, maka semua orang yang tinggal di berbagai belahan bumi lainnya yang masih bisa melihat matahari, akan dengan mudah bisa menetapkan posisi kota Makkah. Yaitu cukup dengan melihat posisi matahari berada, karena tepat di bawahnya terletak kota Makkah.

Pada kejadian itu tentu saja Makkah sedang berada dalam posisi tengah hari, nama kerennya istiwa’ azzam; adalah peristiwa astronomis saat posisi matahari berada tepat di titik Zenith (tepat di atas kepala) suatu tempat. Peristiwa ini hanya terjadi di daerah yang memiliki lintang tidak lebih dari 23,5˚ Lintang Utara dan 23,5˚ Lintang Selatan. Naah, Istiwa A'zam yang terjadi di kota Makkah ini dimanfaatkan oleh kaum Muslimin di negara-negara sekitar Arab khususnya yang berselisih waktu tidak lebih dari 5 (lima) jam untuk menentukan arah kiblat secara presisi (inget jarak makkah-indonesia barat sekitar 4 jam, berarti masih bisa menggunakan peristiwa ini).

Yang perlu digaris bawahi. Istiwa A'zam di Makkah terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada tanggal 28 Mei sekitar pukul 12.18 Waktu Makkah dan 16 Juli sekitar pukul 12.26 Waktu Makkah. Fenomena Istiwa A'zam terjadi akibat pergerakan semu matahari yang disebut gerak tahunan matahari (musim) sebab selama bumi beredar mengelilingi matahari sumbu bumi miring 66,5˚ terhadap bidang edarnya secara tetap mengarah ke kutub langit sehingga selama setahun dilihat dari bumi matahari mengalami pergeseran ke arah Utara dan Selatan setiap hari.

Khusus untuk waktu Indonesia bagian barat, detik-detik matahari tepat berada di kota Makkah pada tanggal 26 sampai 30 Mei pada jam 16.18 WIB. Sedangkan pada tanggal 14 sampai 18 Juli pada jam 16.27 WIB.

Rentang waktunya hanya sekitar lima menit saja, begitu waktu bergerak lagi, maka posisi matahari akan bergeser lagi, tidak lagi ada di atas kota Makkah.


Cara mengecek arah kiblat


Gini guys, pada prinsipnya simpel kok, tapi metode yang akan tak sampein ini hanya salah satu aja, yang mudah untuk kita tanpa harus ngitung derajat njlimet ato pake alat lain.

ilustrasinya gini, ketika matahari berada diatas makkah (kiblat), maka kita akan bisa melihat arah dari kita menuju kiblat dari bayangan yang jatuh dari matahari yang menyinari (toh dia diatas kiblat, jadi arah yang ditunjuk pasti mengarah ke kiblat).


Yang kita butuhkan cukup tongkat saja....tekniknya seperti ini :


  1. Tentukan lokasi masjid/mushalla/langgar atau rumah yang akan ditera arah kiblatnya.
  2. Sediakan tongkat lurus sepanjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dicocokkan waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet/ HP yang memiliki waktu dunia (ini penting untuk kesesuaian waktu dunia, karena toleransi melihat hanya 2-5 menit).
  3. Cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar dan pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul (yang penting lurus).
  4. Tepat pada saat istiwa’ azam terjadi amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2-5 menit)
  5. Di Indonesia peristiwa Istiwa A'zam terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. Sedangakan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat.
  6. Gunakan tali, tembok atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid/rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan (digaris lurus pas bayangan juga bisa ^_^).
  7. Tidak hanya tongkat yang dapat digunakan untuk melihat bayangan. Menara, gedung, tiang listri, tiang bendera atau benda-benda lain yang tegak. Bahkan dengan teknik bandul yang kita gantung menggunakan tali rafia sepanjang 1 meter bayangannyapun dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat.

Naah, gitu guys cara mencocokkan arah kiblat kita, simpelkan? Semoga bermanfaat yah...(tapi lebih baik kalo setelah dicocokkan, terus cocokkan juga waktu2 shalatnya...he he he...). salam…. ^_^

(By : husni, berbagai sumber)


Catatan : Perlu diketahui sekali lagi bahwa dalam satu tahun istiwa a'zam di kota Makkah terjadi 2 kali yaitu tanggal setiap 28 Mei (untuk tahun kabisat 27 Mei) sekitar jam 16:18 WIB dan 16 Juli (saat tahun kabisat 15 Juli) sekitar jam 16.26 WIB. Namun untuk melakukan penentuan arah kiblat tidak mutlak harus dilakukan pada tanggal tersebut bisa mundur atau maju 2-3 hari karena pergeserannya relatif sedikit yaitu sekitar 1/6 derajat setiap hari. Dan pada tahun 2010 ini, insyaalloh akan terjadi pada tanggal 28 mei, jam 16.18.